Proses Pembuatannya:
Kain sasirangan yang merupakan kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) menurut para tetua masyarakat setempat, dulunya digunakan sebagai ikat kepala (laung), juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki serta sebagai selendang, kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita. Kain ini juga sebagai pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan pada pengobatan orang sakit. Tapi saat ini, kain sasirangan peruntukannya tidak lagi untuk spiritual sudah menjadi pakaian untuk kegiatan sehari-hari, dan merupakan ciri khas sandang dari Kalsel. Di Kalsel, kain sasirangan merupakan salah satu kerajinan khas daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Kata “Sasirangan” berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit menjahit dismoke/dijelujur. Kalau di Jawa disebut jumputan. Kain sasirangan dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester yang dijahit dengan cara tertentu. Kemudian disapu dengan bermacam-macam warna yang diinginkan, sehingga menghasilkan suatu bahan busana yang bercorak aneka warna dengan garis-garis atau motif yang menawan.
Motif-Motif Sasirangan

picture
Sejarah
Motif
Sasirangan








Kambang Kacang
Bayam Raja


terima kasih atas informasinya bu, gambar2nya sangat jelas.membantu pekerjaan saya
BalasHapusterimakasih banyak bu, atas beberapa motif sasirangan yang ibu buat, sangat bermanfaat bagi kami. kami mohon izin untuk mengkopi motif tersebut. makasih.
BalasHapusalhamdulillah dengan ini saya terbantu dalam mengerjakan tugas sekolah...........
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih untuk informasinya
BalasHapusArtikelnya bagus...terimksh utk infonya..
BalasHapusArtikelnya bagus...terimksh utk infonya..
BalasHapus